Berikut Kenali Gejala Mabuk Perjalanan Dan Cara Pencegahannya
Jakarta - Pernahkah Anda merasa pusing atau mual saat berkendara? Jika ya, maka
Anda telah mengalami kondisi yang biasa disebut dengan mabuk perjalanan.
Mabuk perjalanan biasanya terjadi saat Anda berkendara menggunakan
mobil, pesawat, bus, kapal, atau kereta api. Kondisi ini dapat
menyebabkan pusing, mual, bahkan muntah.
Gejala
Walaupun bukan kondisi yang berbahaya, mengalami mabuk perjalanan dapat
sangat mengganggu kenyamanan Anda. Melansir Healthline, berikut
tanda-tanda atau gejala yang mungkin dirasakan jika mengalami mabuk
perjalanan, antara lain:
. Sakit perut
. Lemas
. Mengantuk dan banyak menguap
. Keringat dingin
. Pusing atau sakit kepala
. Wajah pucat
. Mual
. Muntah
. Kesulitan menjaga keseimbangan
. Peningkatan produksi air liur
. Kehilangan selera makan
. Sesak napas
. Mudah tersinggung.
Faktor risiko
Mabuk perjalanan merupakan keluhan umum yang dapat dirasakan oleh siapa saja dalam segala bentuk perjalanan.
Bahkan, beberapa wahana hiburan juga dapat menyebabkan kondisi yang
tidak nyaman ini. Menurut WebMD, terdapat faktor yang menyebabkan
beberapa orang lebih sering mengalami mabuk perjalanan, seperti:
. Perempuan, khususnya saat dalam masa kehamilan atau menstruasi
. Anak-anak berusia dua hingga12 tahun
. Orang lanjut usia
. Mengalami migrain
. Menggunakan jenis obat tertentu seperti antibiotik, obat asma, antidepresan, atau obat yang dijual bebas di apotek.
Penyebab
Melansir WebMD, pada dasarnya, keseimbangan tubuh dapat terjaga karena
bantuan sinyal yang dikirimkan dari bagian tubuh ke sistem saraf,
terutama dari telinga bagian dalam ke otak. Telinga bagian dalam
memiliki jaringan yang disebut sistem vestibular yang membantu
mengendalikan rasa keseimbangan tubuh.
Sistem ini memberikan informasi
tentang apa yang terjadi di sekitar atau posisi tubuh Anda ke otak. Otak
akan menerima semua data atau sinyal yang dikirimkan. Namun, otak Anda
bisa saja mendapat sinyal yang membingungkan atau bertentangan. Seperti,
apa yang mata Anda lihat dan rasakan tidak selaras.
Misalnya, saat berada dalam pesawat terbang, Anda merasa seperti sedang
bergerak, tetapi mata mengirim sinyal ke otak bahwa tubuh tidak pergi
kemana pun. Otak menjadi kesulitan karena kebingungan
menerima semua sinyal yang tercampur. Sehingga, menyebabkan pusing,
mual, atau gejala lain dari kondisi mabuk perjalanan.
Diagnosis
Mabuk perjalanan biasanya akan hilang dan sembuh dengan sendirinya
setelah perjalanan selesai dan tidak memerlukan diagnosis profesional.
Namun, menurut WebMD, jika Anda masih merasa gejala mabuk perjalanan
seperti pusing, sakit kepala, bahkan mengalami nyeri dada, sulit
mendengar, dan terus menerus muntah, segera hubungi dokter untuk
penanganan lebih lanjut.
Perawatan
Merangkum dari Healthline dan WebMD, terdapat berbagai cara untuk mengatasi kondisi perjalanan sebagai berikut.
Obat tradisional
. Jahe mentah, digunakan untuk pengencer darah dan menghentikan mual
. Permen mint, dipercaya bisa menenangkan tubuh karena aromanya yang menenangkan
. Akupuntur, merangsang titik bagian tubuh tertentu dapat membantu meringankan rasa mual.
Obat resep dokter
Mabuk perjalanan bukan merupakan kondisi serius, dan cukup ditangani
dengan obat anti mabuk yang disarankan diminum satu hingga dua jam
sebelum perjalanan. Konsumsi obat ini bisa dilakukan sebelum atau
setelah gejala muncul. Obat anti-mabuk yang biasanya diresepkan dokter
adalah domperidone, metoclopramide, atau ondansetron. Namun, perlu
diingat bahwa sebagian obat memiliki efek samping yang menyebabkan rasa
kantuk. Sehingga, hindari mengkonsumsi obat saat Anda harus mengemudikan
kendaraan.
Pencegahan
Pada umumnya, kebanyakan orang menyadari fakta bahwa dirinya rentan
untuk mengalami mabuk perjalanan. Oleh karena itu, melansir Healthline,
berikut beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah
terjadinya kondisi mabuk perjalanan, yaitu:
. Jauhi makanan berminyak atau asam sebelum dan selama perjalanan
. Banyak istirahat sebelum bepergian
. Menghindari minum alkohol
. Hindari membaca atau bermain gadget dalam perjalanan
. Minum air yang banyak untuk mencegah dehidrasi
. Persiapkan jahe, permen mint, atau obat-obatan terkait
. Latihan pernapasan
. Cari posisi duduk paling nyaman di dalam kendaraan Contohnya seperti
duduk di bagian sayap dan jendela dalam pesawat, hindari menghadap
belakang saat berada dalam kapal, kereta api, atau bus. Dan duduk di
depan saat berkendara dengan mobil.
Komentar
Posting Komentar